PRAMUKA STAIN SAMARINDA

PRAMUKA STAIN SAMARINDA

Logo Racana Sultan Sulaiman - Aminah Syukur

Pangkalan STAIN Samarinda

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Menu

14 Mei 2012

Pramuka Kembangkan Unit Bisnis Taman Bunga

Jakarta - Kwartir Nasional Gerakan Pramuka berencana memberdayakan Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta Timur agar terjadi peningkatan pendapatan. Untuk merealisir rencana tersebut, Kwartir Nasional menggandeng konsorsium perusahaan swasta nasional. 
"Tidak ada alih fungsi kepemilikan," tegas Ketua Kwartir Nasional Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH, Sabtu (28/4).

Rencana pengembangan bisnis pada lahan seluas 19 hektar itu telah disampaikan Kwartir Nasional dalam forum Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka yang berlangsung di Cibubur. Rapat yang diadakan Jumat (27/4) ini dihadiri seluruh pimpinan Kwartir Daerah seluruh Indonesia.
Kompleks Widya Mandala Krida Bakati Pramuka (Wiladatika) dahulunya terdiri atas Pusat Pendidikan Kader Gerakan Pramuka (Pusdika) dan Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta). Kemudian  terpisah dengan adanya Jalan Tol Jagorawi.
Di kompleks Pusdika, sejak tahun 1980-an dibangun taman bunga, kebun pembibitan, kolam renang, lapangan tenis dan tempat pertemuan serta penginapan.  Kemudian dijadikan unit bisnis yang dikenal sebagai Taman Rekreasi Wiladitika (TRW) seluas 19 hektar.  
Sedangkan kompleks Buperta seluas  216 hektar tetap berfungsi sebagai sarana untuk pendidikan kepramukaan dan kegiatan di alam terbuka.  
"Kami tidak menswastakan dan mem-bisniskan lokasi ini," kata Azrul yang juga  Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Untuk lebih mengembangkan unit bisnis di TRW, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka merangkul perusahaan swasta untuk bekerjasama mengelola menjadi kegiatan bisnis yang lebih menguntungkan.  Rencananya dalam kegiatan bisnis ini  akan dibangun hotel, pusat perbelanjaan, balai pertemuan dan fasilitas rekreasi dengan skema BOT (built, operation and transfer).
Selain itu, konsorsium akan membangun kantor Pusdiklatnas yang baru dan fasilitasnya di Bumi Perkemahan Cibubur, berdekatan dengan danau. Fasilitas modern itu antara lain ruang pertemuan besar, kelas-kelas, laboratorium, museum dan penginapan.  Rancangan pemberdayaan Taman Rekreasi Wiladatika  telah dikonsultasikan  dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Menteri Pemuda dan Olah Raga selaku pimpinan Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka. 
Menurut Azrul, pemberdayaan TRW dimaksudkan juga untuk lebih memandirikan Gerakan Pramuka dalam hal pendanaan. Memang pada masa Orde Baru ada alokasi dana APBN dan APBD kepada organisasi pramuka di pusat dan daerah. Namun sejak tahun 1998, kebijakan tersebut tidak ada lagi. Baru mulai lagi tahun 2006 ada dana APBN untuk kwartir nasional dan APBD pada sejumlah  kwartir daerah. Namun dana tersebut tidak memadai untuk membiayai kegiatan kepramukaan.
Sumber : Pramuka.or.id

11 Mei 2012

Sistem Among

1. Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem Among.
2. Sistem Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan Pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling ketergantungan antar manusia.
3. Pendidikan Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan anggota muda bersendikan Sistem Among.
4. Sistem Among pada Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
5. Sistem Among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a.  Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan menjadi teladan.
b.  Ing madya mangun karso, maksudnya di tengah membangun kemauan.
c.  Tut wuri handayani, maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik kea rah kemandiriaan.
6. Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
a.  kasih-sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b.  Disiplin disertai inisiatif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kedada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap aggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
8. Anggota dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.


Sumber : Pramuka Net

7 Mei 2012

Reka Kerja Opera

Orientasi Penerimaan Warga Racana (OPERA)

Reka Kerja:
Ketua               : Muhammad Akbar
Sekretaris         : Ahmad Tamim Z
Bendahara        : Yany Mulyanti

Koordinator:
Acara               : Eri Hardiyant Munawarrah
Humas              : Rahmat Illahi, Yulia Suprehatin
Perlengkapan    : Ridho Musharizal Prabowo, Wenny Agista
Pubdekdok       : Putriku Adimas C
Konsumsi          : Khilwatur Rabiah, Wahyu Puji Rochmawati

3 Mei 2012

Kiasan Dasar

Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

  1. Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam  setiap kegiatan pendidikan  kepramukaan.
  2. Bahwa Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda.
  3. Selanjutnya Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.
Setiap Penyelenggaraan Kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar  yang dapat bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa. Kata-kata penting dalam sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia digunakan secara sitematis seperti dalam pembagian golongan, tingkatan-tingkatan dan pengelompokan serta kegiatan Kepramukaan. 


Sumber : Pramuka Net

2 Mei 2012

Motto Gerakan Pramuka


Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota  Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah  “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
  1. Menanamkam rasa percaya diri.
  2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
  3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
  4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
  5. Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.

Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.


Sumber : Pramuka Net

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan





Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik,menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah dengan menerapkan Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak kepribadian dan akhlak mulia.
Gerakan Pramuka mendidik kaum muda Indonesia dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang lebih baik, dan anggota masyarakat Indonesia yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.

Prinsip Dasar Kepramukaan
(1)    Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
a.  Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.  Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
c.  Peduli terhadap diri pribadi.
d.  Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
(2)    Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
(3)    Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
a.  Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
b.  Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c.  Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
d.  Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
e.  Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Metode Kepramukaan
Adalah suatu  cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan khusus yang kita sebut Metoda Kepramukaan.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan ) harus dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Setiap unsur pada Metode Kepramukaan merupakan subsistem tersendiri yang memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui:
a.  Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
b.  Belajar sambil melakukan.
c.  Sistem beregu.
d.  Kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.
e.  Kegiatan di alam terbuka.
f.   Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
g.  Sistem tanda kecakapan.
h.  Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
i.    Kiasan dasar.

Kesimpulan :
a.     PDK dan MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
b.     PDK dan MK merupaka dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
c.     PDK dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat.



Sumber : Pramuka Net