JAKARTA-14 Agustus 2014, Presiden terpilih harus memberi perhatian lebih kepada Gerakan Pramuka, sebab mulai tahun ini Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah. Ini merupakan hal yang positif dalam membangun mental generasi muda karena Pramuka mengajarkan pendidikan berbasis karakter yang dibutuhkan kaum muda Indonesia saat ini.
Demikian disampaikan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, dalam puncak peringatan Hari Pramuka yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (14/8).
“Perhatian yang diberikan kepada Pramuka harus lebih besar dan serius, dengan ditetapkannya Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Mengapa? Karena pendidikan karakter yang diajarkan di Pramuka mampu menanamkan nilai-nilai moral, kepribadian yang baik dan semangat cinta pada tanah air,” kata Adhyaksa.
Dalam sambutannya, Mantan Menpora ini juga menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak revitalisasi Pramuka. Karena sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau pada tahun 2006 revitalisasi Gerakan Pramuka dicanangkan.
Dalam merevitalisasi Gerakan Pramuka tersebut, Pramuka telah melakukan perubahan dengan memperbaharui sistem pendidikan kepramukaan, beberapa di antaranya dengan melakukan akreditasi gugusdepan (Gudep), serta sertifikasi dan lisensi para Pembina Pramuka. Kemudian dari sisi program, Pramuka mulai memaksimalkan merambah pada program yang mudah diterima kaum muda generasi masa kini.
“Ini semua merupakan upaya dalam rangka Revitalisasi gerakan Pramuka yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada tahun 2006 yang lalu,” tambah Adhyaksa.
Visi Gerakan Pramuka 2013-2018 adalah “Terwujudnya Pramuka yang relevan dengan kebutuhan anak muda untuk melakukan perubahan (scout for change)”. Dengan misi ini, Adhyaksa menilai bahwa Pramuka harus melalui tiga tahap, yakni Pertama, presence atau hadir dan memberi manfaat di tengah-tengah masyarakat. Kedua, influence atau memberi pengaruh dengan kepemimpinan yang kuat, organisasi yang solid, dan program strategis sehingga menarik minat kaum muda untuk bergabung. Ketiga, dominance, yakni Gerakan Pramuka menjadi pilihan yang dipercaya seluruh stakeholder dalam membentuk generasi muda sebagai kader bangsa. Dan sebagai wujud kecintaan kepada Pramuka, Adhyaksa mengajak seluruh anak bangsa memeriahkan Hari Pramuka dengan selfie di media sosial.
“Hari ini kita ramai-ramai Display Picture (DP) di media sosial, BB, FB, dengan selfie berbaju Pramuka. Bukan untuk narsis-narsisan, tapi untuk menegaskan cinta kita kepada Pramuka sebagai wadan pembentukan karakter anak bangsa,” tambah mantan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga ini.
Dalam Peringatan Hari Pramuka, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka bertindak sebagai Pembina Upacara. Turut hadir sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yakni Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Kesehatan Nafsiah Mbo’i, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Penghargaan diberikan kepada beberapa Menteri selaku Mabinas Pramuka diantaranya Menko Kesra, Mendikbud, Menpora, Menkominfo dan Menkes. Juga tercatat beberapa Gubernur diantaranya Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta selaku Ketua Mabida, WAKASAL, beberapa Bupati dan Walikota, Pembina Pramuka yang telah berjasa dalam Gerakan Pramuka, serta satu Pramuka Penegak Teladan
0 komentar:
Posting Komentar