JAKARTA-14 Agustus 2014, Pendidikan karakter harus lebih dominan diberikan kepada anak didik. Sebab pendidikan karakter mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka dan ketrampilan sebagai bekal hidup (life skill) yang harus dimiliki dalam menghadapi lingkungan dan perkembangan zaman.
“Kenakalan remaja dalam bentuk tindakan kriminal, tawuran, kekerasan, penggunaan narkoba atau pelecehan seksual dapat berkurang dengan keberhasian pendidikan karakter,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, dalam puncak peringatan Hari Pramuka ke-53, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (14/8).
Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan Juli tahun ini menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Selain atas dasar pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 tahun 2010, Pramuka merupakan ekstrakurikuler berbasis pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai kemandirian, kepemimpinan, kebersamaan, cinta tanah air, dan sebagainya. Dengan demikian, kedudukan Gerakan Pramuka adalah mendukung dan harus membantu pendidikan kepramukaan bagi setiap peserta didik sebagai ekstra kurikuler wajib di setiap sekolah. Gugusdepan ke depan harus terakreditasi sehingga proses pendidikan yang diselenggarakan oleh para Pembina Pramuka yang memiliki sertifikat dan lisensi dapat dipertanggung jawabkan guna mennghasilkan kaum muda yang berkarakter, handal dan memiliki ketrampilan yang memadai sebagai calon pemimpin bangsa.
“Ekskul wajib Pramuka mendudkung dengan pendidikan karakter yang dibutuhkan Bangsa Indonesia. Karena tidaklah cukup anak-anak bila hanya mendapatkan pendidikan formal di sekolah, tanpa pendidikan informal dalam keluarga dan pendidikan non formal yang diisi oleh pendidikan kepramukaan, “ ujar mantan Menpora ini.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini mengingatkan sepuluh perbuatan baik yang disebut sebagai Dasa Dharma Pramuka. Yakni 1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia; 3) Patriot yang sopan dan kesatria; 4) Patuh dan suka bermusyawarah; 5) Rela menolong dan tabah; 6) Rajin, terampil dan gembira; 7) Hemat, cermat dan bersahaja; 8) Disiplin, berani dan setia; 9) Bertanggungjawab dan dapat dipercaya; 10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
“Kalau darma-darma tersebut diterapkan oleh setiap Pramuka, dasyat pengaruhnya. Menantu idaman adalah anak Pramuka, pemimpin idaman adalah anak Pramuka. Angka kriminalitas, tawuran, kekerasan dan pelecehan seksual, bahkan angka korupsi akan turun drastis karena mereka yang sudah taqwa, cinta sesama, hemat, setia, bertanggung jawab, dapat dipercaya, serta suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan,” serunya.
Dirinya juga menghimbau agar para Pembina Pramuka, sekolah dan aktivis Gerakan Pramuka untuk menghidupkan kepanduan ini. Pramuka tidak sekadar baju Pramuka yang dipakai pada hari-hari tertentu, tapi Pramuka sebagai wadah pendidikan karakter.
“Ayo, kita jaga dan majukan Pramuka Indonesia ini. Kita full support. Kita jadikan Pramuka ini menjadi milik rakyat, bukan hanya milik negara; milik anak muda, tidak hanya menjadi kesibukan orangtua,” tandasnya.
Puncak peringatan Hari Pramuka diisi dengan Upacara Bendera dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pembina Upacara. Dalam acara ini Bapak Presiden selaku Ketua Majelis Pembimbing (Mabinas) Nasional Gerakan Pramuka juga akan menyematkan tanda penghargaan Pramuka kepada tokoh Pramuka dan mereka yang telah berjasa terhadap perkembangan dan memajukan Gerakan Pramuka.
Penerima penghargaan tersebut adalah beberapa Menteri selaku Mabinas Pramuka diantaranya Menko Kesra, Mendikbud, Menpora, Menkominfo dan Menkes. Juga tercatat beberapa Gubernur diantaranya Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta selaku Ketua Mabida, WAKASAL, beberapa Bupati dan Walikota, Pembina Pramuka yang telah berjasa dalam Gerakan Pramuka, serta satu Pramuka Penegak Teladan.
0 komentar:
Posting Komentar